NAFTA (NORTH AMERICAN FREE TRADE AGREEMENT)
1. PROFIL NAFTA
NAFTA (North America Free Trade Aggreemnet)
merupakan suatu bentuk organisasi kerjasama perdagangan bebas negara-negara
Amerika. NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di Washington DC oleh
wakil-wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan rumah yaitu
Amerika Serikat. Dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994. Pada dasarnya
NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi negara-negara
persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan tarif bea
masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil terhadap
penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-masing negara
peserta.
NAFTA menghilangkan semua batas-batas nontarif bagi
perdagangan sektor pertanian antara Amerika dan Meksiko. Ketentuan-ketentuan
agrikultural Amerika-Kanada digabungkan dengan NAFTA dengan bergabungnya
Meksiko. Dengan ketentuan tersebut semua tarif pada perdagangan sektor
pertanian antara Kanada dan Amerika dicakup oleh tariff-rate quotas (TRQ’s)
dihapus sejak 1 Januari 1998.[4] Tujuan pembentukan NAFTA adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesempatan kerja melalui usaha menghilangkan berbagai hambatan
perdagangan, menciptakan iklim untuk mendorong persaingan yang adil,
meningkatkan peluang investasi, memberikan perlindungan terhadap hak milik
intelektual, dan menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian
perselisihan perdagangan antara ketiga negara anggotanya.[5]
NAFTA adalah blok perdagangan
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas.
Latar belakang dibentuknya NAFTA:
a. Adanya perubahan global baik
ekonomi, perdagangan maupun informasi.
b. Perubahan internal,
yaitu kemajuan ekonomi negara-negara anggota.
c. Hasil kerja
sama blok lainnya yang kurang menggembirakan.
d. Penggalangan
persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing.
2. TUJUAN NAFTA
·
Meningkatkan
kegiatan ekonomi para anggota
·
Pengaturan
impor dan produksi sesama anggota
·
Adanya
standarisasi barang-barang yang diperdagangkan
·
Mengusahakan
adanya perlindungan bagi konsumen mengenai keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan hidup.
3. Ketentuan yang Mengatur Anggota NAFTA
Tujuan utama NAFTA adalah untuk mengatur hak-hak dan
kewajiban serta kepentingan-kepentingan negara-negara anggotanya dalam bidang
sebagai berikut:
1) Perdagangan
Dalam bidang perdagangan pengaturannya memuat ketentan
tentang penghapusan hambatan tarif dan non tarif. Tarif akan diturunkan secara
perlahan, tergantung jenis dan tingkat kepentingan terhadap produk. Menjelang
tahun 1994, 50% tarif dihilangkan dan penurunan terhadap tarif yang lain
dilakukan dalam waktu 5 s/d 10 tahun diharapkan secara perlahan ketiga negara
NAFTA pada akhirnya dapat memperoleh keuntungan dari penghapusan tarif..
Hambatan non tarif seperti user fees, izin impor (import
License) dan kuota akan segera di hapus dengan beberapa pengecualian, kuota
masih dikenakan terhadap bidang energi, pertanian, otomotif dan tekstil.
2) Keimigrasian
Di bidang keimigrasian, NAFTA memberikan kemudahan
bagi pengusaha yang akan melakukan kegiatan bisnisnya, NAFTA mengizinkan adanya
visa sementara kepada pengusaha dan barang barang untuk tujuan tertentu
(temporary entry for bussines person & goods), bentuk insentif yang
diberikan untuk mempermudah investasi dengan membebaskan orang, barang,
peralatan promosi seperti televisi alat peraga, barang-barang dengan tujuan
pameran serta barang modal dibebaskan masuk secara temporer.
3) Finansial
Dalam bidang finansial, hak-hak yang diatur adalah hak
untuk transfer mata uang dalam investasi dan perdagangan, pembebasan penggunaan
mata uang ketiga negara berdasarkan nilai pasar pada saat hari transaksi. Ketentuan
dalam bidang finansial ini juga mengatur tentang larangan transfer yang
berkitan dengan kepailitan.
4) Investasi
NAFTA mengatur tentang Investasi, yang menurut
definisi umum berarti pembelian aset untuk meningkatkan nilai suatu produk,
yang meliputi tanah, bangunan, barang modal dan bahan baku serta bahan penolong
untuk kegiatan produksi, Investasi dalam pengertian NAFTA bukan merupakan
investasi portofolio. Definisi investasi meliputi juga Stock, Bond,
Loans, Income, Profit, Interest, Real Estate. Dalam bidang investasi NAFTA
memberlakukan ketentuan “equal treatment”, persamaan perlakuan terhadap
investor di masing-masing negara anggota. Investor yang menanamkan investasi di
Kanada akan mendapat perlakuan yang sama di negara Amerika Serikat dan Meksiko,
begitu juga sebaliknya, investor dari Amerika Serikat dan Meksiko akan
diperlakukan sama di Kanada. Perlakuan kepada investor masing-masing negara ini
berdasarkan perdagangan internasional yang adil, transparan dan liberal dan
akan memperoleh proteksi penuh dan jaminan keamanan di masing masing negara,
negara bagian.
Dalam ketentuan NAFTA tercakup juga masalah jaminan
Investasi, pelarangan pengistimewaan sumber-sumber lokal bagi kepentingan
ketiga negara, transfer teknologi, keseimbangan perdagangan dan pengistimewaan
pemakaian produk NAFTA terhadap pihak diluar NAFTA. Dalam beberapa hal tertentu
negara anggota masih di mungkinkan memperlakukan khusus terhadap investor
tertentu yang memiliki arti penting bagi perekonomian negara. Beberapa
pengecualian dalam bidang investasi yang lain dalam ketentuan NAFTA adalah
sektor-sektor yang secara konstitusi dilarang untuk investasi asing, seperti
pelarangan pemerintah Meksiko terhadap Investasi asing untuk sektor energi, rel
kereta api, perumahan/property yang terletak di perbatasan dan di sepanjang
pantai. Pengecualian lain adalah masalah monopoli, bentuk-bentuk monopoli
perusahaan negara masih dimungkinkan, sepanjang tidak menggunakan posisi
monopoli untuk bersaing di pasaran non monopoli. Perhatian lain dari ketentuan
NAFTA adalah terhadap masalah lingkungan, negaranegara NAFTA setuju untuk tetap
mempertahankan standar baku mutu lingkungan.
4. Ketentuan NAFTA terhadap Pihak Luar
- Perdagangan
Ketentuan terhadap pihak diluar NAFTA dalam masalah
perdagangan, memberlakukan ketentuan proteksi untuk memaksimalkan keuntungan
angota NAFTA. Produk-produk perdagangan dari negara diluar NAFTA, disamping
dikenakan hambatan tarif yang bervariasi, juga dikenakan hambatan non tariff
yang ditujukan untuk melindungi, memaksimalkan produksi dan penggunaan tenaga
kerja anggota NAFTA. Untuk mendeteksi barang-barang yang berasal dari luar
NAFTA maka, diberlakukan ketentuan asal barang, yang di dalamnya juga diperinci
presentase bahan baku, asal bahan baku dan komponen biaya lain seperti upah
buruh, transportasi dan lain-lain.
·
Investasi
Dalam meningkatkan kesempatan investasi, akan memiliki
pengaruh secara langsung terhadap pihak-pihak di luar NAFTA. Peningkatan
kesempatan investasi ini bisa berarti membuka peluang semakin banyaknya
investor menanamkan modal di NAFTA dengan memberlakukan proteksi yang di
tujukan untuk menarik investasi asing masuk ke dalam NAFTA Investor yang akan
diperlakukan diskriminatif adalah mereka :
1). Mereka yang tidak memiliki bisnis yang
substansial, yaitu mereka yang tidak melakukan investasi nyata di bidang bidang
manufaktur atau kegiatan lain yang memberikan keuntungan substansial bagi
NAFTA.
2). Investor yang memiliki perusahaan di NAFTA, namun
pengendali perusahaan itu berasal dari negara-negara yang memliki hubungan
diplomatik yang buruk dengan negara anggota NAFTA atau negara yang diembargo
salah satu negara NAFTA.
2. Imigrasi
Dalam NAFTA di atur ketentuan mengenai Temporary
entry for business person (TEFBP). TEFBP ini di berikan kepada para
pengusaha yang berasal dari luar NAFTA yang melakukan kegiatan usaha di bidang
perdagangan dan investasi, yaitu pekerja professional, pedagang
dan investor substantial, perpindahan perkerja antar perusahaan danPengusaha
yang melakukan kunjungan bisnis. Keempat golongan tersebut di bebaskan
dari keharusan memiliki sertifikat/perijinan kerja, di bebaskan dan keharusan mengikuti
test kelayakan kerja. Ketentuan NAFTA ini bersifat diskriminatif terhadap
orang-orang di luar keempat golongan di atas. Dengan adanya ketentuan ini,
investor potensial di beri kemudahan untuk melakukan bisnis di NAFTA.[7]
5. Dampak NAFTA terhadap Negara Anggotanya
·
Keuntungan
Adapun keuntungan-keuntungan yang telah dicapai dengan
terbentuknya organisasi perdagangan bebas ini adalah sebagai berikut:
1. Sektor
Pertanian Amerika
Kanada dan Meksiko adalah pasar ekspor kedua dan
ketiga terbesar bagi Amerika. Gabungan kedua ekspor tersebut lebih besar
dibanding eksport ke Jepang atau 15-anggota Uni Eropa. Sejak tahun fiskal
(1992-1998), nilai ekspor keluar sektor pertanian Amerika meningkat 26 persen.
Selama periode tersebut ekspor pertanian dan makanan pada kedua pasar NAFTA
meningkat 48 persen.
2. Perdagangan
dengan Meksiko
Selama tahun fiskal 1997-1998 ekspor makanan dan
pangan Amerika ke Meksiko meningkat dari 881 juta dolar menjadi 5,9 milyar
dolar – level terbesar selama 5 tahun dalam NAFTA. Amerika banyak mengekspor
produk pangan ke Meksiko dibanding China, Hongkong dan Rusia tahun lalu.
Sekarang Amerika mensuplai hampir 75 persen impor pangan Meksiko. NAFTA menjaga
pasar Meksiko tetap terbuka bagi produksi pangan Amerika walaupun sejarah
krisis ekonomi terburuk Meksiko modern. Saat melemahnya peso ekspor pangan
Amerika turun sampai 11 persen tahun 1995, dan meningkat kembali 60 persen
tahun 1998. Meski perdagangan pangan telah meningkat pada dua arah dibawah
NAFTA, ekspor Amerika ke Meksiko meningkat dengan cepat dibanding impor dari
Meksiko. Surplus perdagangan pangan Amerika dengan Meksiko adalah 1,32 milyar
dolar pada tahun 1998.
3. Perdagangan
dengan Kanada
Kanada telah menjadi pasar yang stabil bagi
perdagangan pangan Amerika dibawah FTA, dengan bertambahnya ekspor pangan 10
persen setiap tahun sejak tahun 1990-1998. Ekspor Amerika mencapai rekor 7
milyar dolar ke Kanada tahun 1998, dan bertambah lebih dari 89 persen sejak
1990. Buah-buahan dan sayuran segar, makanan ringan, dan konsumsi makanan
lainnya mendekati hampir tiga perempat penjualan di Amerika.[8]
Di atas telah dijelaskan bahwa NAFTA telah memberikan
banyak keuntungan namun dari keuntungan-keuntungan tersebut ternyata yang
mendapatkan banyak keuntungan terbanyak adalah negara Amerika Serikat. Baik dalam
sektor pertanian Amerika Serikat, perdagangan Meksiko, perdagangan dengan
Kanada. Amerika Serikat telah menjalankan kepentingan dengan mengadakan banyak
perjanjian termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara
Amerika Utara ini. Dan dari penjelasan tersebut, terlihat jelas bahwa blok
perdagangan bebas ini bersifat deskriminasi karena keuntungan yang diperoleh
tidak bersifat merata. Negara Amerika yang merupakan negara super power ini
yang kemudian menjadi pihak yang sangat untung.
·
Kerugian
1.
Kemiskinan di Meksiko
Meskipun banyak keutungan yang dijanjikan NAFTA,
rata-rata warga Meksiko tidak merasakan manfaatnya sejak dilaksanakannya
perjanjian ini. Pada dua bulan pertama tahun 1995 stok pasar jatuh 24%, ratusan
perusahaan tutup, dan lebih dari 250000 warga Meksiko kehilangan pekerjaan.
Pekerja Amerika juga tidak melihat manfaatnya dari perjanjian perdagangan ini.
Satu setengah tahun pertama dilaksanakannya NAFTA terlihat perdagangan Amerika
menjadi defisit hampir 80000 pekerja Amerika kehilangan pekerjaannya. Para
pekerja dari utara juga tidak mendapat kebaikan: upah di Meksiko menurun
sekitar 40%-50%. Sementara biaya hidup meningkat 80% pendapatan hanya meningkat
30%. Tingkat inflasi tahun 1996 meningkat lebih dari 51% dan 20000 usaha bisnis
kecil dan sedang mulai bangkrut dengen meningkatnya persaingan dari
perusahaan-perusahaan multinasional.
Sampai dengan tahun 1996 lebih dari 2.3 juta warga
Meksiko kehilangan pekerjaanya sejak dilaksanakannya NAFTA. Harga kebutuhan
dasar seperti bahan bakar dan listrik meningkat pada tingkatan yang tidak
terduga. Setahun setelah jatuhnya mata uang peso, tiga perempat keluarga
Meksiko tidak mampu mendapatkan makanan dasar dan pelayanan dibutuhan agar
menjaganya tetap di atas garis kemiskinan. Begitu menyedihkan nasib rakyat ini
karena perdagangan yang tidak merata keuntungannya ini.
2.
Permasalahan Sektor Pertanian di Meksiko
Sebelum dilaksanakannya NAFTA, sebagian lahan Meksiko
digunakan untuk produksi jagung yang dihasilkan oleh 2,5 juta petani. Tahun
1996 Meksiko mengimpor senilai 1,1 milyar dolar jagung, yang merupakan salah
satu produksi terkuatnya.[9]
Kerugian dari NAFTA ini ternyata banyak dialami oleh
Meksiko berbeda ahlnya dengan yang disakan oleh Amerika Serikat yang menikmati
banyak keuntungan. Dari kasus tersebut telihat jelas bahwa NAFTA dan bentuk
perjanjian perdagangan bebas lainnya tidak memberikan kesejahteraan secara
merata namun hanya, sebelah pihak. Seperti kasus yang terjadi di Meksiko karena
adanya pasar bebas, maka produk-produk dan perusahaan-perusahaan kesil di
Meksiko menjadi bangkrut dan tutup. Sedangkan pihak yang menjadi untung adalah
Amerika yang perekonomiannya menjadi defisit. Dengan kerugian yang dialami oleh
Meksiko ini, akan sangat mempengaruhi masyarakat khususnya bagi masyarakat
miskin seperti para petani. Bagi sebuah negara berkembang aspek pertanian
merupakan hal sangat penting dan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu negara.
Dan ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun, setelah masuknya NAFTA
kebijakan-kebijakan dalam aspek pertananian tersebut juga disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di NAFTA.
6. Dampak NAFTA terhadap Perdagangan Internasional
NAFTA sebagai instrumen baru perdagangan
international, bersifat liberal dan terkedepan dalam melaksanakan ketentuan
GATT, namun sangat protektif dan diskriminatif bagi pihak lain diluar NAFTA.
Sebagai suatu blok perdagangan yang memproteksi investasi dan perdagangan
negara-negara anggotanya, NAFTA telah menyebabkan terjadinya perubahan struktur
perdagangan dunia dan menyebabkan terjadinya perubahan peta lokasi industri
dunia. Perubahan struktur perdagangan dunia disebabkan oleh besarnya peran
perekonomian negara-negara NAFTA dalam perdagangan dunia. Sebagai blok
perdagangan yang protektif, ketentuan NAFTA telah menyebabkan terjadinya
pemisahan siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan, serta merubah jenis
barang yang dapat diperdagangkan. Mereka yang diuntungkan adalah mereka yang
karena ketentuan NAFTA dapat melakukan kegiatan perdagangan, menggatikan posisi
pihak yang tidak lagi dapat melakukan kegiatan perdagangan dan investasi di
NAFTA.
NAFTA memberlakukan proteksi untuk tujuan menarik
investor asing yang di sebut dengan istilah “Administered protection to
encourage foreign investment.” Strategi ini menuntun investor asing
untuk masuk ke dalam “Dinding Proteksi” (inside protection wall).[10] Mereka yang dianggap anggota NAFTA adalah investor yang
berasal dari luar NAFTA namun berinvestasi dan memiliki bisnis yang substansial
di NAFTA maka mereka akan dianggap sebagai anggota NAFTA.
Negara yang memiliki Hubungan Bilateral dengan anggota
NAFTA Kata bilateral menunjukan hubungan parsial Amerika Serikat negara anggota
NAFTA lainnya dengan negara tertentu untuk dapat mengakses pasar NAFTA. Amerika
Serikat mempelopori hal ini dengan menandatangani perjanjian bilateral dengan
beberapa negara untuk menjamin akses pasar produk negara tersebut ke pasar
Amerika Serikat NAFTA dalam ketentuannya juga memberikan keuntungan kepada
negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bilateral setelah perjanjian
bilateral dengan Israel yang lebih bersifat politis, Amerika Serikat juga
menandatangani beberapa perjanjian bilateral dengan negara-negara Karibia,
Singapore dan Vietnam . Vietnam adalah contoh yang menggambarkan pengaruh
hubungan bilateral dengan AS terhadap perkembangan perdagangan dan investasi
Vietnam.
Negara negara Asia Tenggara dan Negara Industri Baru
Asia merupakan negara yang export utama produk mereka bergeser dari produk
pertanian dan hasil alam ke produk manufaktur. Ini menunjukkan bahwa peran
industri manufaktur sangat besar dalam nilai export negara Negara Industri Baru
Asia dan Asia Tenggara. Thailand merupakan contoh negara yang mengalami
kerugian akibat berlakunya NAFTA, Tahun 2000 ekspor produk manufaktur Thailand
tercatat sebesar US$ 69.270. juta Pada periode Januari – Juli 2001, ekspor
Thailand tercatat US$ 38.376.juta sedangkan impornya US$ 38.129 juta,
dibandingkan periode yang sama tahun 2000 ekspor meningkat 21,85% dan import
meningkat 25,45%. Negara tujuan ekspor utama, AS (turun 0,47%) , Jepang (naik
7,69%). Singapore (turun 2,58%) Hongkong (naik 0,81%) Malaysia (naik 11,08%),
China (naik 11,26%) Inggris (naik 12,84%) negara tujuan ekspor yang tumbuh
mencapai 30-40% adalah sejumlah negara Eropa, Asia Tenggara, Timur tengah dan
Amerika Latin. Ekspor Thailand ke tujuan Amerika serikat di dominasi produk
pertanian, elektronik, dan Garmen, penurunan ekspor Thailand ke tujuan Amerika
Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA, yang menyebabkan perusahaan industri
melakukan relokasi perusahaan keluar dari Thailand, terutama ke Vietnam yang
upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses pasar ke Amerika Serikat.
Sebagai blok perdagangan yang protektif, NAFTA
menyebabkan terjadinya perubahan lokasi industri. Proteksi memang cenderung
untuk membuat terjadinya perubahan lokasi industri. Amerika Serikat pada tahun
1970-an, memproteksi produk otomotif Jepang, mobil sedang berukuran besar
dilarang untuk memasuki pasar Amerika Serikat, akibatnya Jepang justru
mengembangkan mobil-mobil kecil, dan merelokasi pabriknya ke kawasan Asia
Tenggara. Adanya proteksi Amerika Serikat terhadap produk ekspor tekstil negara
lain, dengan memberikan kelonggaran kepada negara berkembang untuk memasuki
pasar Amerika Serikat melalui skema Sertifikat Asal Barang, telah menyebabkan
perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara-negara yang tidak lagi tergolong
negara berkembang seperti Korea, Taiwan dan Hongkong, mengalihkan investasinya
ke negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand dengan tujuan untuk dapat
memasuki pasar Amerika Serikat. Adanya proteksi yang diberlakukan NAFTA,
menyebabkan terjadinya perpindahan lokasi industri.
7. Contoh kasus organisasi NAFTA
ada
benang merah terjadinya krisis petani dengan perdagangan bebas dalam hal ini
perjanjian yang baru saja terjadi di negara Meksiko dan negara-negara yang
tegabung dalam organisasi perdagangan seperti AFTA, NAFTA dan WTO. Sebagaimana
contoh di Meksiko sejak Perang Dunia II, dimana
negara ini telah mengubah tumpuan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi
pertambangan. Namun sekarang terjadi kegagalan karena pertanian tidak menjadi
basis pertumbuhan ekonomi saja sejak menandatangani Kawasan Perdagangan Bebas
Amerika Utara (NAFTA) sepuluh tahun lalu yang kemudian berlanjut ketegangan
atas ditandatanganinya perjanjian pedagangan bebas pada akhir Desember 2007
–dengan butir-butir baru oleh empat negara termasuk Amerika, yang dianggap
merugikan petani. Persoalan paling rumit pada kasus Meksiko karena Meksiko
tidak tahu harus berbuat apa dengan NAFTA itu pada awalnya dan kemudia menjadi
bom waktu.
Persoalan
yang kedua adalah lemahnya kemampuan analisis dalam mengukur kekuatan daya
saing, akibatnya ketika China muncul sebagai basis produksi manufaktur paling
murah di dunia, maka semua pabrik-pabrik milik AS yang ada di Meksiko hengkang
langsung ke China dan tentunya sangat merugikan Meksiko. Keterpurukan Meksiko
sebagai akibat dari NAFTA bisa kita simak dari pernyataan politisi Meksiko : “ancaman
serius terhadap ekonomi petani Meksiko, kareana Meksiko mengandalkan komoditas
peretanian murah, bahkan kemungkinan pasar USA akan masuk ke Meksiko dan
konsumen harus membeli dengan harga tinggi.”
Serikat
Petani dan buruh Meksiko sedang memprotes dan melakukan tindakan hukum pada
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, Memprotes di depan kedutaan besar
AS di ibu kota Meksiko karena menganggapnya sebagai pukulan maut melawan sektor
pertanian nasional, tidak bisa bersaing dengan produk-produk yang disubsidi
asing.\
Berbicara
tentang perdagangan bebas saat ini banyak orang mengasosiasikan dengan AFTA
(Asean Free Trade Area) dan global warming. Apa yang dikhawatirkan orang adalah
bahwa saat ini semua aliran barang dan jasa akan bebas sebebas-bebasnya tanpa
ada hambatan tarif maupun non-tarif.
8. Dampak Nafta Terhadap Beberapa
Negara salah satunya Indonesia
Dampak NAFTA Terhadap Beberapa
Negara
Contoh berikut adalah pengaruh NAFTA terhadap berbagai negara:
Contoh berikut adalah pengaruh NAFTA terhadap berbagai negara:
1)
Meksiko
Meksiko merupakan contoh negara yang memperoleh keuntungan sebagai anggota NAFTA. Produk ekspor sebagian ditujukan ke pasar Amerika Serikat, memiliki karakter sebagai tempat tujuan investasi sama seperti apa yang menjadi unggulan negara-negara Asia Tenggara, yaitu industri yang mengandalkan upah buruh murah dan tersedianya buruh dalam jumlah banyak (labour intensive). Jenis industri itu adalah industri tekstil, garmen, tas, sepatu, elektronik, mainan anak.
2) Vietnam
Vietnam meruapak contoh negara yang memperoleh manfaat dari NAFTA melalui perjanjian bilateral yang ditandatangani dengan negara anggota NAFTA. Peran penanaman modal asing (PMA) di Vietnam sangat penting untuk mengangkat perekonomian negara. Sejak tahun 1987 ada 3.770 perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Vietnam, dengan total investasi sebesar US $ 41 milyar. Pengaruh berlakunya NAFTA terasa pada saat terjadinya penurunan alur PMA ke Vietnam sejak tahun 1996 s/d tahun 2000 namun sejak tanggal 13 juli tahun 2000, Vietnam menandatangani perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat yang menurunkan tarif barang dari Vietnam ke Amerika hingga 3%, menyebabkan posisi Vietnam berubah dari pihak yang di luar NAFTA menjadi pemain yang memiliki akses pasar ke Amerika Serikat dan dapat mengambil keuntungan NAFTA.
c. Thailand
Thailand merupakan contoh negara yang mengalami kerugian akibat berlakunya NAFTA, Tahun 2000 ekspor product manufaktur Thailand tercatat sebesar US$ 69.270. Ekspor Thailand ke tujuan Amerika serikat di dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen, penurunan ekspor Thailand ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA, yang menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari Thailand, terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses pasar ke Amerika Serikat.
d. Indonesia
Indonesia merupakan contoh lain negara mengalami kerugian akibat berlakunya ketentuan NAFTA, Indonesia dalam upaya meningkatkan perekonomian, berusaha untuk meningkatkan ekspor non migas. Bidang usaha yang marak di Indonesia adalah bidang usaha yang mengandalkan tenaga kerja murah. Bidang industri andalan adalah garmen, tekstil, elektronik, alas kaki dan boneka. Industri tekstil indonesia mengalami kesulitan untuk mendapatkan order dari pembeli, ada sekitar 124 perusahaan tekstil yang berpotensi putus, 40 di sekitar Jakarta dan 84 di Jawa Tengah.
Meksiko merupakan contoh negara yang memperoleh keuntungan sebagai anggota NAFTA. Produk ekspor sebagian ditujukan ke pasar Amerika Serikat, memiliki karakter sebagai tempat tujuan investasi sama seperti apa yang menjadi unggulan negara-negara Asia Tenggara, yaitu industri yang mengandalkan upah buruh murah dan tersedianya buruh dalam jumlah banyak (labour intensive). Jenis industri itu adalah industri tekstil, garmen, tas, sepatu, elektronik, mainan anak.
2) Vietnam
Vietnam meruapak contoh negara yang memperoleh manfaat dari NAFTA melalui perjanjian bilateral yang ditandatangani dengan negara anggota NAFTA. Peran penanaman modal asing (PMA) di Vietnam sangat penting untuk mengangkat perekonomian negara. Sejak tahun 1987 ada 3.770 perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Vietnam, dengan total investasi sebesar US $ 41 milyar. Pengaruh berlakunya NAFTA terasa pada saat terjadinya penurunan alur PMA ke Vietnam sejak tahun 1996 s/d tahun 2000 namun sejak tanggal 13 juli tahun 2000, Vietnam menandatangani perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat yang menurunkan tarif barang dari Vietnam ke Amerika hingga 3%, menyebabkan posisi Vietnam berubah dari pihak yang di luar NAFTA menjadi pemain yang memiliki akses pasar ke Amerika Serikat dan dapat mengambil keuntungan NAFTA.
c. Thailand
Thailand merupakan contoh negara yang mengalami kerugian akibat berlakunya NAFTA, Tahun 2000 ekspor product manufaktur Thailand tercatat sebesar US$ 69.270. Ekspor Thailand ke tujuan Amerika serikat di dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen, penurunan ekspor Thailand ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA, yang menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari Thailand, terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses pasar ke Amerika Serikat.
d. Indonesia
Indonesia merupakan contoh lain negara mengalami kerugian akibat berlakunya ketentuan NAFTA, Indonesia dalam upaya meningkatkan perekonomian, berusaha untuk meningkatkan ekspor non migas. Bidang usaha yang marak di Indonesia adalah bidang usaha yang mengandalkan tenaga kerja murah. Bidang industri andalan adalah garmen, tekstil, elektronik, alas kaki dan boneka. Industri tekstil indonesia mengalami kesulitan untuk mendapatkan order dari pembeli, ada sekitar 124 perusahaan tekstil yang berpotensi putus, 40 di sekitar Jakarta dan 84 di Jawa Tengah.
MULUT ANDA KOTOR !! BANGSAT KAU
BalasHapusBANGSAT DEWE!!
BalasHapusTerima kasih . Lengkap materi ny
BalasHapusWawwwww lengkap bgt thanksssssssss
BalasHapusBagus😃. Lengkap banget materinya kak. Terima kasih.
BalasHapusPanjang amat yaa
BalasHapus