MANAJEMEN GUDANG
Sistem Manajemen Gudang paling
tidak mengandung pemahaman : pengelolaan dari beberapa sistem / sub sistem yang
saling terkait di dalam suatu aktifitas penyimpanan barang sementara.
Beberapa aktifitas di dalam gudang adalah sebagai berikut
:
a. Administrasi
b. Penerimaan
barang
c. Penyimpanan
barang
d. Pengepakan
barang ke tempat yang dituju
e. Pengeluaran
barang.
Aktifitas ini saling terkait satu sama lain. Secara
organisasi , setiap aktifitas ini sebaiknya dipimpin oleh satu orang semisal
Kepala bagian, Leader, Supervisor atau sebutan lain dengan tugas dan tanggung
jawab serupa. Tiap kepala bagian diharuskan paling tidak mengetahui
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh team-nya serta mampu melakukan
fungsi-fungsi pengendalian sebagai berikut :
a. Pengendalian
Operasional
b. Pengendalian
Biaya
c. Pengendalian
Personalia
Ketiga fungsi pengendalian ini perlu terus dikembangkan
oleh setiap pimpinan. Misalnya untuk Pengendalian Personalia, jangan hanya puas
dengan pencapaian saat ini, sebisa mungkin upgrade lah kemampuan team dengan
berbagai hal kreatif.
Mengelola gudang menjadi sangat menarik bagi orang-orang
yang bekerja di dalamnya, hal itu dikarenakan karakteristik unik yang
dimiliki oleh gudang sebagai berikut :
1. Sumber Daya
Manusia (SDM) di gudang sebagian besar adalah pekerja kasar atau berpendidikan
SMU ke bawah dan memiliki kecenderungan sulit diatur, sehingga diperlukan
sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan dengan pekerja kantor
(back office).
2. Variabel
eksternal yang ada sulit dikendalikan oleh personil gudang, misalkan fluktuasi
kedatangan barang yang memerlukan penambahan sumber daya pada waktu yang tidak
terduga.
3. Gudang sebagai
pusat aktifitas logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung pada
perusahaan. Hal ini memungkinkan prestasi kerja personil gudang tidak begitu
terlihat di level management.
Gudang sebagai bagian dari Logistik merupakan bagian
kerja yang sangat menarik, Lebih kepada behind the scene atau supporting
department namun sangat vital dalam sebuah perusahaan yang memiliki
Gudang.
ADMINISTRASI PERGUDANGAN
Sistem Administrasi
Pergudangan adalah suatu sistem pencatatan dan pengendalian mendetail mengenai keluar masuknya barang
dari suatu warehouse perusahaan. Sistem ini memiliki peranan penting karena
memang mengontrol pergerakan barang, sehingga dengannya dapat diketahui jumlah
dan penerimaan dan pengiriman barang bahkan kualitas dan segala atribut barang
yang tersedia selama satu periode.
A. Peran Sistem Administrasi Pergudangan
Administrasiadalah merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang.
Administrasi mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data
persediaan, data pengeluaran barang, data permintaan, bahkan sampai peramalan
permintaan. Oleh karena itu, ibarat sebuah film maka Administrasi adalah
penulis skenario yang menentukan jalan ceritanya. Mengingat sistem yang begitu
kompleks, maka diperlukan software yang menangani semuanya secara terintegrasi.
Jika pada lingkup administrasi tidak ditangani dengan baik, maka yang kena
getahnya adalah operasional di lapangan.
B. Alur Administrasi Gudang
Data pemesanan barang. Sebuah
gudang menyimpan barang-barang tertentu dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu.
Misalkan pengeluaran adalah x maka penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana
y adalah buffer stock. Data
InventoryAdministrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus keluar masuk
barang, sehingga pengendalian operasional lebih dimudahkan dengan adanya
akurasi data. Bukti pencatatan barang keluar masuk akan mempengaruhi beberapa
hal berikut :
a. Jumlah stok barang
b. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar
c. Dasar memesan barang
d. Mempelajari trend sales
C. Jenis Software yang Dibutuhkan
Software yang mengatur transaksi gudang ini lebih baik
bisa dieksekusi dalam keadaan real time, jadi seperti sistem informasi Bank.
Semisal ambil uang Rp 200.000 di ATM, maka Bank langsung secara real time
mengurangi saldo. Kurang lebih seperti itu software yang dibutuhkan di gudang.
Keberadaan software yang mensupport aktifitas pergudangan
mulai dari penerimaan barang, penyimpanan barang, pengambilan (picking) sampai
dengan memuat ke truck dan delivery sangat dibutuhkan oleh gudang, bantuan
sistem ini akan membantu untuk melacak informasi dan data-data yang dibutuhkan
oleh customer ataupun pemilik gudang sendiri.
D. Fitur Standard yang Mesti Ada
Receiving and PutawayProses Receiving and Putaway dimulai
ketika barang datang ke gudang. Secara fisik barang yang datang harus
dimasukkan ke dalam sistem WMS, sehingga database barang di gudang akan
terupdate. Opsi melakukan input barang adalah dengan menggunakan Input data PO
(Purchase Order) secara otomatis yang dilakukan Departemen Purchasing /
Pembelian, atau dengan input data manual. Prinsip utamanya adalah kesesuaian
fisik yang datang dengan kebutuhan di gudang, sehingga menghindari terjadinya
selisih stock pada saat melakukan cycle count atau stock opname.
1. Dispacthing
Proses dispatching ini berfungsi sebagi pendukung operasional pengeluaran barang dari gudang (picking dan delivery barang) atas barang-barang yang akan dikirimkan ke outlet-outlet atau kepada customer. Pencarian lokasi atas barang-barang yang akan di picking akan dipermudah melalui adanya informasi pada WMS.
Bagi para pekerja gudang, tentunya fitur ini mempercepat pencarian. Cukup melihat informasi, atau bahkan informasi ini sudah terupload kedalam device handheld, melakukan picking dan melakukan scanning barcode terhadap sticker di pallet sehingga secara data barang tersebut sudah dinyatakan diambil dan stock pada lokasi sudah kosong serta bisa ditempati barang lain yang akan diterima.
Proses dispatching ini berfungsi sebagi pendukung operasional pengeluaran barang dari gudang (picking dan delivery barang) atas barang-barang yang akan dikirimkan ke outlet-outlet atau kepada customer. Pencarian lokasi atas barang-barang yang akan di picking akan dipermudah melalui adanya informasi pada WMS.
Bagi para pekerja gudang, tentunya fitur ini mempercepat pencarian. Cukup melihat informasi, atau bahkan informasi ini sudah terupload kedalam device handheld, melakukan picking dan melakukan scanning barcode terhadap sticker di pallet sehingga secara data barang tersebut sudah dinyatakan diambil dan stock pada lokasi sudah kosong serta bisa ditempati barang lain yang akan diterima.
2.
Delivery
Note
Setelah melakukan aktifitas picking, maka perlu dilakukan
validasi antara item-item yang telah di picking dengan order dari outlet atau
customer. Warehouse Management System mengakomodasi validasi ini dengan fitur
dokumen yang dinamakan dengan Delivery Note. Fungsi utama fitur ini adalah
memudahkan operasional gudang membandingkan antara item-item yang dipicking
dengan item-item yang akan dimuat ke dalam truck, petugas gudang yang melakukan
biasanya dinamakan “checker” yang melakukan fungsi double check antara hasil
picking versus barang yang akan di loading.
3.
Double
Check
Selain fitur Delivery Note, dibutuhkan fitur double check
berikutnya untuk memastikan seluruh barang keluar merupakan order dari
customer, salah satu fungsi double check ini bisa dibantu dengan sticker
dispatch label. Sticker dispatch label ini akan memandu operator untuk
melakukan loading ke dalam truck yang akan membawa barang ke satu tujuan
tertentu. Dispatch label ini memiliki fungsi ganda sebagai proses double check
pada tempat / destinasi yang nantinya akan menerima barang tersebut.
4.
Stock
Take
Stock take dilakukan untuk melakukan penyesuaian stock
fisik dan stock komputer sehingga tingkat persediaan yang berhubungan dengan
biaya persediaan pada sebuah gudang sesuai dengan keadaan fisik. Stock take
sendiri merupakan satu aktifitas yang menyedot kapasitas dan sangat menguras
waktu dari operator gudang. Tidak jarang proses stock take dilakukan dengan
melibatkan banyak personil gudang, dilakukan penghitungan 1, penghitungan 2 dan
seterusnya untuk memastikan barang secara fisik ada di dalam gudang.
5. Reporting
Fitur reporting adalah fitur pendukung yang cukup vital. Laporan yang tersedia pada WMS harus mampu menjelaskan banyak hal kepada pemilik barang, laporan ini juga harus valid dan bisa tersedia sewaktu-waktu dimana sebuah keputusan harus ditunjang oleh adanya data historis masa lalu. Fitur reporting ini menurut kami menjadi titik vital pentingnya ada sebuah WMS pada gudang. Idealnya seseorang akan mampu membaca kesehatan sebuah gudang pada fitur reporting ini. Report ini juga dibutuhkan customer (topik khusus pada penyedia jasa gudang) untuk mengetahui barang apa saja yang tersedia pada gudang dan akan dikirim ke outlet atau destinasi mana. Tanpa adanya fitur pendukung berupa reporting ini, maka WMS bisa dikatakan tidak lengkap dan kurang menjawab kebutuhan user.
Fitur reporting adalah fitur pendukung yang cukup vital. Laporan yang tersedia pada WMS harus mampu menjelaskan banyak hal kepada pemilik barang, laporan ini juga harus valid dan bisa tersedia sewaktu-waktu dimana sebuah keputusan harus ditunjang oleh adanya data historis masa lalu. Fitur reporting ini menurut kami menjadi titik vital pentingnya ada sebuah WMS pada gudang. Idealnya seseorang akan mampu membaca kesehatan sebuah gudang pada fitur reporting ini. Report ini juga dibutuhkan customer (topik khusus pada penyedia jasa gudang) untuk mengetahui barang apa saja yang tersedia pada gudang dan akan dikirim ke outlet atau destinasi mana. Tanpa adanya fitur pendukung berupa reporting ini, maka WMS bisa dikatakan tidak lengkap dan kurang menjawab kebutuhan user.
KEBIJAKAN PERGUDANGAN
1. Barang yang
diterimadankeluarharusdicatatkedalamsistemsecara real time
dantransaksipersediaan yang terjadidalamperiodeberjalanharusditutuppadaakhirbulan..
2. Store keeper bertanggungjawabataspenerimaan,
pengeluarandanpenyimpananpersediaan,
perlindunganterhadapkehilangandankerusakan,
pengawasandanpelaporandanjugapengelolaanidentifikasifisikpersediaanuntuksemuagudang
yang beradadidalamperusahaan.
3. Penambahan master
dankodebarangdisusunoleh Purchasing Departement.
4. Setiappersediaandidalamgudang
memilikikodepersediaan yang unik (strukturkode yang
samadalamperusahaan) Store keeper tidakdiperkenankanmerubah,
menambahataupunmengurangikode yang telahada.
5. Storekeeper bertanggungjawabuntukmenindaklanjutisetiapmasalah
/ kerusakan / kehilangan di area
gudangdanberkoordinasiaktifdenganpihak-pihakterkaituntukmemecahkanmasalahtersebut.
6. Penyimpananpersediaandiluargudangharusmemperolehpersetujuandari
Site Manager.
7. Persediaanharusdilindungidenganasuransiterhadapresiko-resiko
yang mungkinterjadisepertikebakaran, banjir, pencurian,
huruharadanbahaya-bahayalainnya.
sistem manajemen gudang juga dapat dimaksimalkan dengan penggunaan sistem gudang online yang dilengkapi dengan fitur yang dapat mempermudah pengelolaan gudang.
BalasHapusdengan adanya manajemen gudang, kita dapat mengetahui segala aktivitas dan juga perkembangan yang terjadi sehingga dapat membantu kita dalam mengatur dan mengelola gudang tersebut.
BalasHapus