CONTOH MAKALAH LOGISTIK




 Puji syukur di panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha ESA, karna karunia dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Management Logistik” dengan lancar, dan tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi tentang semua materi “Management Logistik” selama semester III. Tujuan di buatnya makalah ini agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang Management pergudangan atau logistic, yang akan bermanfaat dalam bekerja di perusahaan nantinya.
Makalah ini dapat di selesaikan berkat partisipasi, dan juga referensi yang penulis dapat dari internet dan buku, dan bantuan dosen pembimbing mata kuliah ini.  Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang ikut terlibat.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
                                                   
Depok, 15 November 2015

Windi novita





1.1   Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu.Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di bawah pengarahan dan pengawasan dariberbagai departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi logistik makatahap pertama fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik. Tahap berikutnya yakni tahapkedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-batang logistik untuk menunjangpelaksanan tugas seluruh organisasi. Pelaksanaan suatu rencana logistik yang telah direvisi itubiasanya menyangkut modifikasi prosedur operating dan atau perobahan besar dalam jaringankerja sistem yang ada. Bergantung pada situasi perencanaannya, banyak sekali pengumpulandan analisa data yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan suatu rencana.

1.2   Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Pada hakikatnya penulis mengarahkan langkah-langkah yang dijadikan pokokpermasalahan dalam pembuatan makalah ini agar sasaran yang hendak dicapai dapat terwujud.Pokok permasalahan tersebut yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pengadaan logistik?
2. Bagaimana cara pengadaan logistik?
3. Bagaimana sistem pengadaan logistik?

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah,yaitu:
1. Mengetahui pngertian pengadaan logistik.
2. Mengetahui cara pengadaan logistik.
3. Mengetahui sistem dari pengadaan logistic.

BAB 2 PEMBAHASAN PERTEMUAN 1 ADMINISTRASI &
MANAJEMEN PERBEKALAN/LOGISTIK
Administrasi secara sempit adalah kegiatan penyusunan, pencatatn data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan penemuan bila di perlukan secara keseluruhan. Administrasi secara sempi lebih banyak berhubungan dengan kegiatan ketatausahaan.
Administrasi secara luas adalah kegiatan kerjasama yang di lakukan oleh sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana di tentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Jadi administrasi secara luas memiliki unsur unsure sekelompok orang, kerjasama, pembagian Tugas secara terstruktur, adanya proses, Tujuan yang akan di capai, dan pemanfaatan berbagai sumber. Intinya mencakup seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga pengurusan kelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan yang sudah di rencanakan/di tentukan sebelumnya.
Berhubungan dgn pelaksanaan kegiatan suatu kantor, misal: mengarsip, semua surat yang masuk dan keluar intern maupun ekstern harus selalu di proses dan kemuadian di arsip, yang berfungsi sebagai daya ingat perusahaan, ruang lingkup perkantorana lainnya adalah surat-menyurat, semua perusahaan pasti selalu membuat surat entah surat bisnis atau surat dinas demi kelancaran aktivitas kantor dalam pencapaian tujuan.
Sebelum sebuah perusahaan beraktivitas, tentunya perusahaan atau organisasi harus menentukan dulu  tujuan yang akan di capai, untuk itu organisasi harus memiliki planning atau rencana-rencana apa saja yang akan di lakukan dalam pencapaian tujuan tersebut.

Setelah perusahan atau organisasi telah menentukan planning/ rencana yang akan di lakukan dalam pencapaian tujuan, selanjutnya organisasi harus mengorganizing orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan tersebut dengan pekerjaan apa saja yang cocok yang harus mereka kerjakan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Setelah karyawan dalam sebuah organisasi itu telah di organizing, selanjutnya meraka harus mereka harus mengerahkan seluruh karyawan agar bekerja dengan baik, supaya tujuan perusahaan tadi cepat tercapai.
Setelah semua telah di lakukan, mulai dari Planing, organizing, dan actuating, maka pada tahap akhir adalah controling atau mengawasi, apakah karwayan-karyawan dalam perusahaan bekerja dengan tepat dan sesuai dengan keahlian yang di miliki atau tidak, jika pekerjaan belum maksimal, maka akan di adakan “Evaluasi” terhadap pekerjaan tersebut.
2.3 Unsur-unsur Administrasi
pengorganisasian merupakan rangkaian perbuatan menyususn suatu kerangkan organisasi yang menjadi wadah atau tempat bagi setiap kegiatan dalam usaha kerja sama dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Manajemen merupakan rangkaian perbuatan mengerakan karyawan-karyawan dan menggerakan semua fasilitas kerja agar tujuan kerja sama yang telah di tetapkan benar-benar tercapai.
2.3.3Kepegawaian (Personalia)
Kepegawaian merupakan kegiatan mengatur dan mengurus tenaga kerja yang di perlukan dalam usaha kerja sama.
Tata hubungan merupakan rangkaian perbuatan menyampaikan warta dari satu pihak ke pihak lain dalam usaha kerja sama
Keuangan merupakan rangkaian perbuatan mengelolah segi-segi pembelanjaan dalam suatu usaha kerja sama.

Perbekalan merupakan rangkaian perbuatan mengadakan mengatur pemakaian, mendaftar, memelihara sampai menyingkirkan segenapperlengkapan yang sudah tidak di perlikan dalam usaha kerja sama.
Perbekalan merupakan rangkaian perbuatan menghimpun, mencatatat, mengelolah mengadakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang di perlukan dalam usaha kerja sama

Manajemen Perbekalan/logistik  adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman-pedoman, pengukuhan penyelenggaraan bidang logistik.
            Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar
Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan penganggaran.
Pelaksanan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.
usaha atau kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
Fungsi penghapusan, yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban yang berlaku.
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan pengamankan keseluruhan pengelolaan logistic.


3.3 Contoh Penerapan Managemen Logistik
Ø     Penerapan fungsi-fungsi logistik sangat terlihat dalam perusahaan bisnis / perdagangan dan manufaktur.
Ø     Disini, unit logistik merencanakan penyediaan barang yang harus ada di gudang untuk pengiriman kepada pembeli akhir, agar alur pengiriman barang tidak terhambat dan mencari pelanggan baru guna menambah daya jual perusahaan.
Ø     Dalam melaksanakan tugasnya, unit logistik biasanya dibantu beberapa bagian-bagian yaitu sistem analisis, gudang (warehouse), pembelian, tranportasi, dan distribusi.

Ø    sistem informasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memproses data menajdi informasi.
Ø    Lebih tepatnya adalah bahwa sistem informasi memproses data yang belum siap digunakan menjadi bentuk yang siap digunakan berupa informasi untuk pemakai yang bersangkutan
Operasi (sistem kerja) perusahaan terdiri atas :
Ø  Pemasaran
Ø  Keuangan
Ø  Logistik
Ø  Produksi
Ø  Struktur Industri
Ø  Pasar yang dituju
Ø  Peraturan pemerintah
Ø  Strategi bersaing
Ø  Keadaan perekonomian
Ø  Struktur fasilitas
Ø  Transportasi
Ø  Persediaan
Ø  Komunikasi
Ø  Pengelolaan dan penyimpanan
3.8Struktur Informasi Logistik Meliputi:
Ø  Permintaan pembelian,
Ø  Pesanan produksi,
Ø  Laporan penerimaan,
Ø  Tanda tersediaan (barang siap)
Ø  Permintaan pengangkutan, dan
Ø  Dokumen pengangkutan.
Ø  Pembelian terdahulu,
Ø  Delivery terdahulu,
Ø  Barang tidak ada dalam persediaan,
Ø  Barang yang berlebihan,
Ø  Laporan perputaran persediaan.
Ø  Perbandingan antara tingkatan persediaan yang direncanakan dengan   aktual.
Ø  Harga pembelian barang, perputaran dsb
Ø  Perencanaan strategik melibatkan analisis distribusi baru, kebijaksanaan baru berkaitan dengan penjualan, dan strategi make or buy. Informasi mengenai teknologi baru, alternatif distribusi, dsb.
Sumber dari keunggulan kompetitif perusahaan  terletak pada :
Ø  kemampuan perusahaan membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumen dapatpara pesaingnya (value advantage).
Ø  Cara bekerja dengan biaya rendah atau memperoleh laba yang lebih tinggi (productivity atau cost advantage).
Konsumen tidak membeli “barang” (product) tetapi mereka membeli “faedah atau keuntungan tertentu” (benefit). Oleh karena itu, bila perusahaan tidak mampu membedakan produknya dengan produk kompetitornya, maka barang atau produknya akan menjadi “barang komoditas” biasa dan konsumen akan cenderung membeli jenis barang tersebut yang harganya paling murah.
Ø  Biasanya makin besar volume produksi suatu barang, biaya per satuan barang akan makin kecil . Sedangkan variable cost per satuan barang akan tetap, sehingga total cost per satuan barang akan mengecil.
Ø  Oleh karena itu, kenaikan market share dan menurunkan biaya logistik akan menaikkan volume produksi dan selanjutnya akan menurunkan biaya produksi per satu satuan barang
Tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam- macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalm keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah.

3.10.1 Kegiatan manajerial :
Ø   Perencanaan
Ø   Pengorganisasian
Ø   Pelaksanaan
Ø   Pengawasan/pengendalian
Ø   Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
Ø   Pengadaan;
Ø   Penggunaan;
Ø   pemanfaatan;
Ø   pengamanan dan pemeliharaan;
Ø   penilaian;
Ø   penghapusan;
Ø   pemindahtanganan;
Ø   penatausahaan;
Ø   pembinaan, pengawasan dan pengendalian
Manajemen Logistik Terpadu merupakan suatu kegiatan manajemen logistik yang meliputi 2 bidang yang berkaitan, yaitu:
Ø  bidang organisasi logistik dan
Ø  bidang koordinasi logistik

Ø   Manajemen distribusi fisik : aspek logistik keseluruhan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan.
Ø   Manajemen Material : menyangkut perolehan dan pengangkutan material suku cadang, dan atau persediaan barang jadi untuk dijual kembali
Ø   Transfer persediaan barang (internal) : berkenaan dengan pergerakan fasilitas-fasilitas perusahaan
2.11.2 Bidang Koordinasi Logistik, menyangkut pada kegiatan-kegiatan komunikasi dan perencanaan.
Koordinasi logistik dibagi dalam 4 bagian :
Ø  Peramalan (forecasting)
Ø  Pengolahan pesanan (order processing)
Ø  Perencanaan operasi
Ø  Perencanaan kebutuhan material (procurement)
 adalah merencanakan danmengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran yaitumanfaat maksimum bagi organisasi dengan total biaya serendahmungkin.

Gudang  adalah tempat penyimpanan barang sementara. Dan ruangan yang tidak bergerak, yang dapat ditutup, dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat barang.
Jenis – Jenis Gudang
4.2.1 Gudang komoditi
Gudang komoditi, merupakan gudang yang direka khas untuk menyimpan barang-barang komoditi seperti minyak dan beras.
Gudang bulk storage, merupakan gudang untuk menyimpan barang-barang dalam kuantiti yang banyak
Gudang penyetoran sejuk, gudang untuk menyimpan barang yang memerlukan kawalan suhu yang berterusan. Gudang ini dilengkapi alat penyejuk untuk menyimppan barang-barang tidak tahan lama.
Gudang household good, merupakan gudang untuk menyimpan barang-barang keperluan harian. Contohnya ialah gula, tepung, dsb.
Gudang general merchandise,  merupakan gudang untuk menyimpan barang dagangan. Gudang ini tidak mempunyai kemudahan yang khusus

Gudang mini. Gudang yang kecil yang direka khas untuk menyimpan barangan-barangan tertentu.
Ø  Administrasi
Ø  Penerimaan barang
Ø  Penyimpanan barang
Ø  Pengepakan barang ke tempat yang dituju
Ø  Pengeluaran barang.
Ø  Receiving: Menerima barang
Ø  Inspection and quality control :  melakukan pemeriksaan kebenaran barang yang diterima, kesesuaian dengan pesanan, dan pemeriksaan spesifikasi barang.
Ø  Repacking : pengepakan ulang
Ø  Put away : menempatkan barang yang baru datang di rak atau lokasi Penempatan barang
Ø  Storagea : menyimpan dan menjaga barang hingga diperlukan
Ø  Order picking : mengambil barang dari rak penempatan  sesuai dengan permintaan
Ø  Posponement : mengepak barang didalam box untuk kemudahan dalam material handlingnya
Ø  melakukan pengecekan kebenaran dan kelengkapan pesanan
Ø  Melakukan pengepakan barang  dan membuat dokumen packing list
Ø  Menyiapkan container untuk shipping
Ø  Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk dimuat kedalam container
Ø  Cross docking : melakukan pengiriman barang sebelum barang dibongkar di gudang, barang yang diterima langsung dikirimkan kepada pelanggan
Ø  Repleninshing : pemesanan kembali jika stock sudah sampai batas minimum yang ditetapkan.
Operasi gudang adalah kegiatan yang di lakukan oleh gudang dan lapangan penumpukan. Kegiatan tersebut terdiri dari
Ø  Penerimaan barang
Ø  Penyimpanan barang
Ø  pengeluaran barang
Bertujuan untuk mendapatkan barang sesuai dengan pesanan atau kontrak
Ø   Pengadaan barang
Ø  Penerimaan di gudang
Ø  Pemeriksaan barang
Ø  Persetujuan pembayaran
Ø  Penyimpanan
Penyimpanan barang bertujuan untuk menghindarkan barang dari kerusakan dari kehilangan, sehingga siap di berikan kepada pemakainya jika di berikan.
Ø  Menerima barang dari pemasok
Ø  Menyimpan Barang
Ø  Memberikan barang kepada pemakai.

Penyerahan barang bertujuan untuk menjamin pengeluaran barang sesuai dengan permintaan pemakaiannya (user) baik jenis maupun jumlahnya.
Ø     Nota permintaan barang di cocokan dengan status persediaan
Ø     Transaksi pengeluaran barang
Ø     Barang siap di kirim

Prosedur penerimaan persediaan Prosedur penerimaan persediaan dilakukan oleh fungsi Penerimaan. Prosedur yg dilakukan oleh fungsi penerimaan yaitu :
Ø  Memeriksa jenis, mutu, kwalitas
Ø  Membuat laporan
Ø  Melapor barang yang di terima kepada manajer
Ø  Melapor barang yang di terima kepada fungsi pengawasan
Yang bertugas pada tahap penyimpanan adalah bagian gudang Prosesnya adalah
Ø  Menerima laporan penerimaan barang
Ø  Memeriksa dan menghitung barang
Ø  Menandatangani laporan penerimaan barang
Ø  Meneruskan laporan kebagian akuntansi
Ø  Setelah menerima laporan penerimaan barang bersama-sama barangnya dari departemen penerimaan barang, gudang akan memeriksa dan menghitung barang,
Ø  kemudian menandatangani laporan penerimaan barang dan meneruskan laporan tersebut ke bagian utang.
Dalam kegiatan penerimaan barang ada 3 kemungkinan yang dihadapi yaitu:
Ø  Menerima barang dalam jumlah berbeda dengan jumlah yang dipesan.
Ø  Menerima barang yang rusak.
Ø   Menerima barang dengan kuantitas rendah.
Catatan :
Biasanya pemasok akan memberikan kesempatan kepada pembeli
untuk mengoreksi faktur pembelian terhadap barang-barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
Ø   Perusahaan harus mempertahankan jumlah persediaan  yang optimal
Ø   Pengadaan dan penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan  dalam kuantitas dan kualitas
Ø   Meminimalkan penanaman moda/investasi bahan
Ø   Terjaminnya barang yg diterima sesuai spesifikasi pesanan pembelian
Ø   Terlindung dari pencurian dan kerusakan
Ø   Dapat melayani produksi dgn bahan-bahan yg dibutuhkan pd waktu,  tempat serta penyalah gunaan dan penyelewengan
Ø   Pencatatan persediaan yg akurat ttg keluar masuk barang dan penggunaannya
Proses pembukuan pesanan ada 2, yaitu :
Pada system ini perhitungan persediaan barang daganganakan di lakukan pada akhir periode berjalan.
Pada system pencatatan perpetual iniperhitungan persediaan barang di lakukan setiap saat terjadi perubahan persediaan barang setiap saat.
Inventarisasi persediaan merupakan kegiatan untuk memperoleh data atas seluruhpersediaan yang di miliki oleh sebuah perusahaan guna mendukung proses pengendalian dan pengawasan persediaan serta mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.
Proses inventarisasi
Ø  Mengelompokan barang sesuai dengan jenis
Ø  Pemberian nomer jenis barang
Ø  Mengelompokan barang berdasarkan jenis kelompoknya
Ø  Pemberian nomor kelompok barang
Teknik inventarisasi barang dengan kartu barang adalah cara pencatatan barang dengan kartu barang. Kartu barang adalah selembaran atau formulir yang berisi informasi suatu barang, di buat dengan kertas yang lebih tebal.
Buku induk barang inventaris merupakan buku yang di pakai untuk mencatat semua barang inventaris tak habis pakai menurut tanggal penerimaannya
Proses inventarisasi
Ø  Pengadaan/pembelian
Ø  Penerimaan barang
Ø  Pencatatan/inventarisasi
Buku golongan inventarisasi adalah buku pembantu tempat mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah di tentukan. Data buku golongan inventaris di ambil dari buku induk barang inventaris.

Persediaan adalah kumpulan stok barang (material mentah, komponen, barang setengah jadi, dan barang jadi), yang menunggu untuk diproses, dipindahkan atau digunakan pada titik ranai penyediaan barang (supply chain). (Ghani 2004:121)
Persediaan : barang yg disimpan yg akan digunakan untuk k memenuhi tujuan tertentu.
5.2 Hubungan Manajemen Logistik dan Persediaan
Manajemen persediaan berkaitan erat dengan manajemen logistik, karena dalam manajemen logistik terdapat manajemen persediaan yg berfungsi sebg studi yg digunakan utk mengendalikan persediaan yg pada akhirnya akan menjadi salah satu faktor pendukung dari manajemen logistik.
Ø  Penerimaan barang harus disertai PO dan DO dari supplier.
Ø  Informasi PO  dan Internal Order harus ada pada Store keeper saat menerima barang.
Ø  Harus ada Surat Tanda Terima Barang (RR) sebagai bukti barang yang diterima.
Ø  (RR) dibuat oleh Store Keeper dan disetujui oleh Manager terkait.
Ø  Jumlah barang yg diterima harus sesuai dengan
(RR).
Ø  Jika jumlah yang tertera dalam RR lebih tinggi dari jumlah yang tertera didalam PO store keeper harus menolak.
Ø  Jika jumlah yang tertera dalam RR lebih rendah dari  jumlah barang yang tertera dalam PO, Departemen terkait yang mengajukan PR harus dikomunikasikan.
Ø  RR tidak dapat dikeluarkan oleh Bagian Pergudangan sebelum verifikasi oleh pihak-pihak internal yang berkompeten.
Ø  Tembusan RR (rangkap 4) harus dikirimkan ke Finance, untuk diverifikasi dengan PO dan Invoice, untuk proses pencatatan dan pembayaran.
Ø  RR dapat dibuat lebih dari satu untuk satu nomor PO yang pengirimannya dilakukan bertahap.
Ø  Proses penerimaan barang harus mengikuti aspek-aspek pengawasan internal yang digambarkan dalam SOP.
Ø  Barang persediaan akan disimpan dan dikeluarkan sesuai FIFO (First In First Out).
Ø  Pengeluaran persediaan ke lokasi user tanpa melalui gudang tidak diperbolehkan.
Ø  Jika ada pengembalian barang dari lapangan Asisten Gudang harus menghitung jumlah barang yang dikembalikan dan membuat Nota Pengembalian Barang.
5.3 Manajemen Persediaan
Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk

Ø  Persediaan Bahan baku (bahan mentah) :
Merupakan persediaan yg dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi
Ø  Barang Dalam Proses
Keseluruhan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi tetapi masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk menjadi barang yang siap untuk dijual (barang jadi).
Ø  Persediaan Barang Jadi :
Merupakan persediaan barang yang telah selesai diproses  perusahaan  tetapi masih belum terjual.
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh :
Ø  Persediaan terlalu kecil
Hilangnya kesempatan untuk menjual memperoleh laba
Ø  Persediaan terlalu besar
 Adanya biaya besar memperkecil laba  memperbesar resiko
Ø  Mempengaruhi ekonomi produksi
Ø  Mempengaruhi pembelian
Ø  Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat
Ø  Biaya penyimpanan
Ø  Biaya pemindahan
Ø  Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
Ø  Biaya penyimpanan persediaan
Ø  Biaya pengadaan persediaan
Ø  Biaya akibat kekurangan persediaan
Bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli
Ø  n (TCC) :
TCC = C. P. A
Ø  Persediaan rata-rata (A)
A   = Q / 2
          = ( S / N ) / 2
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekuensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
A = Persediaan rata-rata
Ø  Sewa gudang
Ø  Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
Ø  Biaya modal yang tertanam dalam inventori
Ø  Pajak
Ø  Asuransi
Ø  Berdasarkan persentase tertentu dari nilai inventori rata – rata
Ø  Berdasarkan biaya n per unit barang yang disimpan (dari jumlah rata – rata)



Ø  Bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan
Total biaya pemesanan (TOC)
Ø  TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Ø  Biaya selama proses pesanan
Ø  Biaya pengiriman permintaan
Ø  Biaya penerimaan barang
Ø  Biaya penempatan barang ke dalam gudang
Ø  Biaya prosesing pembayaran kepada supplier

Ø  TIC = TCC + TOC
Ø  TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
Ø  Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ
Ø  EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah 
Ø  Model EOQ adalah  Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.
Ø  Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali – Replenishment cycle
Ø  Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder point
EOQ =



Keterangan :
P = Harga beli per unit
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan
Ø  Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode
Ø  Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
Ø  Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas safety stock
Ø  Harga konstan selama periode tersebut
Ø  Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan atau kelambatan produksi – pengiriman
Ø  Maka
Ø  Persediaan awal = EOQ + Safety stock
Ø  Persediaan rata – rata
Ø       = ( EOQ / 2 ) + safety stock
Ø  Faktor pengalaman
Ø  Faktor dugaan
Ø  Biaya
Ø  Keterlambatan

PengendalianMerupakan tindakan pengaturan dan pengarahan pelaksanaan dengan maksud agar tujuan tertentu dapat dicapai secara efisien dan efektif
Ø  Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan bahan-bahan sehingga tidak mengganggu proses produksi
Ø  Menjaga agar keadaan persediaan tidak terlalu besar atau berlebihan sehingga biaya tidak besar pula
Ø  Memenuhi permintaan pelanggan,
Ø  Bila biaya untuk mencari barang/bahan penggantian atau biaya kehabisan bahan atau barang (stock out) relatif besar.
Ø  Melayani kebutuhan perusahaan akan bahan mentah
Ø  Menjadi sarana pengelola logistik berupa data-data informasi
Ø  Menjadi sarana bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
Ø  Menjadi sarana dalam mengikuti dan mengawasi penyelenggaraan logistik.
Ø  Struktur organisasi
Ø  Sistem dan prosedur
Ø  Klasifikasi dan kodefikasi yg mengikuti perkembangan
Ø  Diklat bagi petugas
Ø  Anggaran yang cukup memadai
Ø  Peralatan
Ø  Inventarisasi
Menyangkut kegiatan-kegiatan dalam perolehan logistik
Ø  Pengawasan
Menyangkut kegiatan-kegiatan untuk menetapkan ada tidaknya deviasi-deviasi penyelenggaraan dari rencana-rencana logistik.
Ø  Evaluasi
   Menyangkut kegiatan-kegiatan memonitor menilai dan membentuk data-data logistik yang diperlukan
Ø  Pengenalan barang
Ø  Jumlah
Ø  Mutu dan kondisi
Ø  Nilai
Tercermin pada kebutuhan Proses dalam Fungsi Pengendalian
Ø  Pengendalian persediaan
Ø  Pengembangan tolok ukur dan variabel
Ø  Penyajian data dan report untuk pertanggung jawaban
Ø  Penggunaan prosedur secara konsekuen.
Ø  Menyesuaikan dengan kondisi yang ada
Ø  Harus ada penyesuaian dan penyedian tenaga yang baru.
Ø  Dilakukan pendidikan logistik bagi semua pihak
Ø  Adanya sensus barang dalam rangka  memperoleh data-data untuk pelaksanaan pengendalian.

BAB 7
SUPPLY CHAIN ECONOMICS(SCM)
SCM adalah Pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, hingga ke pelanggan
Pembelian memberikan peluang besar dan merupakan sesuatu yang vital dalam konsep Supply Chain Management, karena porsi terbesar dari pendapatan digunakan untuk melakukan pembelian.
Tujuan kegiatan pembelian adalah:
Ø Membantu mengidentifikasi produk barang dan jasa   yang dapat diperoleh secara eksternal.
Ø Mengembangkan, mengevaluasi dan menentukan  supplier, harga dan pengiriman yang terbaik bagi produk barang dan jasa tersebut.
Pembelian terjadi di lingkungan operasi produk barang maupun jasa.
Ø  Dalam lingkungan operasi produk barang, fungsi pembelian biasanya dikelola oleh agen pembelian yang secara formal memegang wewenang untuk melaksanakan kontrak atas nama perusahaan.
Ø  Dalam lingkungan jasa, peranan pembelian agak tidak begitu penting, contoh di organisasi hukum maupun kesehatan, item utama yang diperoleh adalah fasilitas kantor, perabotan dan peralatan, mobil serta perlengkapan.
Adapun berbagai pertimbangan yang ada dalam keputusan tersebut diantaranya :
Ø  Biaya produksi yang lebih rendah
Ø  Pemasok kurang cocok
Ø   Memastikan pemasok yang memadai
Ø   Pemanfaatan tenaga kerja berlebih
Ø   Memperoleh  kualitas yang diinginkan
Ø   Menghilangkan kolusi pemasok
Ø   Memperoleh item yang unik
Ø   Mempertahankan bakat yang ada
Ø   Menjaga rancangan dan kualitas yang memadai
Ø   Mempertahankan dan meningkatkan ukuran perusahaan
Ø  Biaya perolehan  lebih rendah
Ø  Menjaga komitmen pemasok
Ø  Mendapatkan keahlian teknis dan manajemen
Ø   Kapasitas tidak memadai
Ø  Mengurangi biaya persediaan
Ø  Memastikan ada sumber daya alternative
Ø  Kapasitas diperusahaan tidak cukup
Ø  Pertukaran
Ø  Item terlindungi karena hak paten
Ø  Membebaskan manajemen menangani bisnis utama
Ø  Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi
Ø  Dengan outsourcing tidak ada tangible product. Sumber daya ditransfer ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan.
7.5 Strategi Pasokan
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif.
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir.
Mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelummhya dibeli
Pemasok menjadi bagian dari sebuah koalisi perusahaan. Mis : mendukung secara finansial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman
Mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan.
    Mis : Pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusi.
adalah hubungan perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya. Aktivitas yang utama adalah pengadaan
Merupakan proses inhouse yang digunakan dalam mentrasformasikan masukan dari para penyalur kedalam keluaran organisasi
Aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir.
7.7 Pemilihan Vendor (penjual)
Agar hubungan perusahaan dengan vendor tersebut efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:
Ø  Evaluasi Penjual
Ø  Pengembangan Penjual
Ø  Negosiasi
7.7.1 Evaluasi Penjual
Tahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik. Kemudian menentukan beberapa alternative untuk diberi penilaian, setelah dianalisa maka bisa menentukan mana yang dipilih.
7.7.2 Pengembangan Penjual
Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer informasi elektronik. Hal ini dilakukan setelah ada kepastian akan menggunakan jasa penjual tertentu.
7.7.3 Negosiasi
Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu:
Ø  Model harga berdasarkan biaya, yang mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli.
Ø  Model berdasarkan harga pasar, harga didasarkan pada publikasi atau indeks.
Ø  Perebutan tender, terjadi pada kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang mendekati sempurna.
7.8 Kriteria Supplier
Kriteria atau usaha yang harus dilakukan dalam
pemilihan supplier :
Ø  Supplier yang dapat menyediakan mutu produk yang sempurna
Ø  Ketersediaan produk
Ø  Keandalan terhadap waktu penyerahan
Ø  Biaya produksi, seperti biaya pemeliharaan, penyimpanan, transportasi, dan biaya lain yang berhubungan dengan produk
penggunaan truk lebih kepada fleksibilitas, dengan mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan atau dengan konsep JIT (Just In Time) sehingga banyak perusahaan menerapkan penggunaan mode transportasi ini untuk urusan distribusi.
kelebihannya adalah karena mode transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran kecil mengharuskan pengiriman yang berkala dan dalam jumlah sedikit.
dengan perkembangan pergerakan nasional dan internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan cepat. Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti Fedex, UPS dan Purolator.
sistem distribusi dengan menggunakan mode transportasi ini penting apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada kecepatan.
Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Oleh Karena itu perlu dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efktifitas dan efisiensi tercapai.

Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
·         Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
·         Biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudang
·         Biaya untuk melakukan dekonsolidasi.
·         Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
·         Peluang untuk menggunakan berbagai modal transportasi termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.
Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan barang kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.
Dengan penegelolaan manajemen logistic dan penelolaan manajemen persediaan yang baik maka tujuan perusahaan bisa tercapai dengan cepat dan tepat. Untuk itu berbagai tantangan harus benar-benar bisa ditangani oleh suatu perusahaan. Kegiatan ini harus didukung dengan pelayanan yang baik dan bisa memberikan kepuasan pelanggan agar setiap produk yang dihasilkan bisa memberikan manfaat yang tepat kepada pelanggan.

8.2 Saran
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan yang tinggi dan membuat setiap pelanggan merasa puas terhadap setiap produknya. Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning yang matang baik itu bagaimana mengelola SDA,SDM,manajemen logistic,manajemen persediaan dan pelayanan pelanggannya,maupun structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan bisa tercapai dengan baik.




0 Response to "CONTOH MAKALAH LOGISTIK"

Posting Komentar